Kuda pattuddu "sayang pattuddu" ujung lero

"Sayang Pattuddu" (Kuda yang menari) Budaya Suku Mandar ujung lero.

Ragam suku dan budaya yang mendiami negeri ini telah menghadirkan keanekaragaman budaya yang sampai saat ini masih Diadakan oleh masing-masing suku dalam mengisi sebuah acara ritual adat istiadat. Kuda Pattuddu (Kuda yang menari) merupakan salah satu budaya turun temurun suku Mandar ujung lero di propinsi Sulawesi Selatan yang hingga saat ini masih dilestarikan masyarakat suku tersebut dalam mengisi sebuah acara khatamul Quran. Budaya Kuda Pattuddu telah menjadi budaya warisan suku Mandar ujung lero yang Diadakan masyarakat sukunya sejak jaman kerajaan.

Video sayang pattuddu

Tonton disini

Dalam pagelaran budaya ini, seekor kuda akan di hias sedemikian rupa layaknya kuda tunggangan seorang raja.
 Sementara untuk penunggangnya adalah warga suku Mandar ujung lero yang sudah tamat dalam membaca Alquran, dihiasi memakai baju adat (baju 'bodo') lengkap dengan aksesorisnya serta dipayungi payung kehormatan kerajaan yang disebut 'Lallang Totamma'.

Pada prosesi acara adat ini, kuda yang telah di hiasi dan ditunggangi warga suku yang telah tamat membaca Al-qur'an akan menari seiring suara rebana yang di tabuh penggiring acara. Keunikan acara ini,  apabila suara rebana berhenti mengalun, maka secara otomatis sang kuda akan berhenti menari. Kuda ini seakan-akan tunduk dan patuh pada alunan suara rebana penggiringnya.

Untuk bisa mahir menari dan tunduk pada alunan suara rebana, kuda yang menjadi pengisi acara budaya adat ini tidak diambil dari kuda sembarangan. kuda ini merupakan kuda pilihan (khusus) yang telah dilatih sejak berusia muda. Pagelaran budaya adat Mandar ujung lero ini masih jarang kita jumpai di luar wilayah propinsi Sulawesi Selatan dan di Sulawesi Selatan dikarenakan kuda spesial (khusus) pengisi acara saat ini hanya ada di daerah suku Mandar ujung lero (Sulawesi Selatan) dan harus disewa serta didatangkan khusus apabila tampil di luar wilayah suku Mandar ujung lero.

Menurut masyarakat suku Mandar ujung lero, budaya adat ini Diadakan sebagai pesta penghargaan kepada warga atau keluarganya yang telah berhasil dalam menamatkan baca Al qur'an dan juga sebagai rasa kecintaan masyarakat suku Mandar ujung lero dalam melestarikan budaya adat yang sangat kental nuansa keagamaannya. Pagelaran budaya Kuda Patuddu ( Kuda yang menari ) ini biasanya akan menyita perhatian dan ditonton masyarakat, baik dari komunitas suku Mandar ujung lero itu sendiri ataupun suku lainnya yang berdiam di sekitar wilayah tersebut.

Pagelaran budaya adat seperti ini masih bisa kita jumpai di wilayah suku Mandar ujung lero di Propinsi Sulawesi Selatan dan sulawesi barat kabupaten Polman, Majene dan Mamuju dan di kabupaten lainnya di wilayah propinsi Sulawesi Selatan dimana komunitas suku Mandar ikut mendiami daerah tersebut.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Kuda pattuddu "sayang pattuddu" ujung lero"

Post a Comment

KOMENTAR TIDAK BERNADA SPAM APABILA ADA YANG BERNADA RUSUH AKAN DI HAPUS

Usahakan membaca sampai selesai

saat hidup membuatmu harus berfikir, maka saat itulah waktu membuatmu jadi lebih dewasa

About Me

My photo
afrika, simbabwe, Costa Rica
Not Found Eror 404